Jakarta, 23 Mei 2023 – Survei yang dilakukan oleh Kawula17 pada kuartal pertama 2023 ini mengidentifikasi adanya perubahan persepsi publik yang cukup signifikan terhadap isu lingkungan khususnya terkait dampak pembangunan IKN (Ibukota Negara) di Kalimantan Timur. Pada 2 (dua) kuartal sebelumnya, mayoritas masyarakat menilai bahwa pembangunan Ibukota baru sebaiknya tidak dilakukan. Namun, hasil survei yang dilaksanakan pada bulan April 2023, 46% masyarakat menilai pembangunan IKN boleh dilakukan karena dapat meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena baru-baru ini media memberitakan tentang pihak-pihak di Kalimantan Timur yang mendeklarasikan dukungannya terhadap pembangunan IKN seperti Gubernur Kalimantan Timur, Persatuan Kelompok Wanita Tani (PKWT) Pelangi Kencana Kota Balikpapan, dan Masyarakat Adat Suku Dayak. Adanya perubahan persentase dukungan masyarakat ini menjadi indikasi pergeseran bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap isu lingkungan akibat pembangunan IKN mulai menurun dan digantikan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi.

Dari total 46% masyarakat yang menilai pembangunan IKN akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi, paling banyak berasal dari Pulau Kalimantan (71%), Maluku, NTT, NTB dan Papua (74%). “Pemindahan Ibukota negara ke Kalimantan Timur adalah bentuk kesadaran pemerintah (yang terlambat) bahwa negara perlu melakukan pemerataan ekonomi serta menghapuskan “Jawa sentris” yang akan berakibat pada tidak hanya pertumbuhan ekonomi namun juga pemerataan kemajuan negara”. Tutur Taufan Yanuar dari Gerakan Memunut Sehelai Sampah (GMSS) Kalimantan Timur.

Di sisi lain, pembangunan IKN juga memberikan dilema tersendiri. “Perpindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur membuka mata kita bahwa Kalimantan tidak lagi dilihat sebagai paru-paru dunia, melainkan bentuk nyata industrialisasi yang menghancurkan alam serta meninggalkan banjir dan lubang-lubang yang menganga”. Imbuh Taufan Yanuar

Sebaliknya masyarakat yang berdiam di Pulau Jawa terlihat paling sedikit dalam mendukung pembangunan IKN. Sebagian besar masyarakat (45%) yang tinggal di Pulau Jawa tidak menyatakan keberpihakannya (mendukung/menolak) pemindahan Ibukota. “Walaupun informasi terkait pembangunan IKN dapat diakses dan diikuti masyarakat melalui media sosial namun pemerintah tetap perlu memberikan informasi kemajuan pembangunan IKN dengan memadai berdasarkan kajian atau riset yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Jadi masyarakat dapat menentukan sikap mendukung dengan tetap menjadi kritis. Contohnya bisa melalui sosialisasi terbuka atau diskusi publik secara nasional, terutama di Kalimantan Timur sendiri yang akan terdampak langsung dari pembanguan ibukota baru ini,” jelas Verena Puspawardani, Direktur Program Koaksi Indonesia.

Survei ini merupakan rangkaian survei nasional yang rutin dilakukan per kuartal oleh Kawula17. Periode pengumpulan data survey ini pada tanggal 5-19 April 2023 dengan jumlah responden 544 dari seluruh Indonesia dan berusia 17-44 tahun. Metode yang dilakukan yaitu CASI (survei online), menggunakan metode sampling multistage quota dengan margin of error 4%.

Laporan survei dapat dilihat secara lebih lengkap disini.

Narahubung: Oktafia Kusuma (oktafia@kawula17.id) peneliti di Kawula17

 

Tentang Kawula17

Kawula17 adalah Voting Advice Application (VAA), merupakan sebuah aplikasi yang membantu para pemilih untuk memahami preferensi politik berdasarkan isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan situasi terkini.