Jakarta, 24 Januari 2024 – Tidak terasa pesta demokrasi Indonesia akan mencapai puncaknya kurang dari 1 (satu) bulan lagi. Kawula17 menangkap antusiasme masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu, tetap tinggi selama 3 kuartal berturut-turut. Lebih dari 70% masyarakat yakin akan berpartisipasi dalam Pemilu serentak bulan Februari mendatang.

Keinginan yang tinggi ini juga diiringi oleh keyakinan masyarakat terhadap pilihannya, 62% masyarakat mengaku sudah memiliki pilihan (kandidat). Di sisi lain, terdapat 25% yang ternyata masih menjadi swing voters, terutama bagi mereka yang berusia 17-24 tahun (34%). Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang berusia 35-44 tahun dengan hanya 18% yang belum menentukan pilihannya. Suara anak muda tidak bisa dianggap remeh, data dari KPU menyatakan bahwa pemilu 2024 akan didominasi oleh suara anak muda.

 

Dalam melihat kandidat Pemilu mendatang, survei Kawula menemukan bahwa pemilih muda (usia 17-24 tahun), yang sebagian besar baru pertama kali memilih, lebih cenderung mempertimbangkan ide/gagasan kandidat (96%) dan pengalaman jabatan sebelumnya (65%). Hal ini mungkin menjadi alasan pemilih muda memerlukan waktu lebih lama untuk memutuskan pilihan mereka di tengah informasi yang berlimpah di media sosial.

Jika berbicara soal isu apa yang menjadi faktor pertimbangkan anak muda dalam memilih kandidat, isu pendidikan (69%), kesejahteraan sosial (69%), serta infrastruktur dan ekonomi (65%) muncul sebagai tiga isu krusial yang dianggap penting. Anak muda percaya bahwa tiga isu tersebut memerlukan perhatian segera dari pemerintah.

Survei ini adalah rangkaian dari survei nasional per kuartal yang dilakukan oleh Kawula17, yang merupakan afiliasi dari PP17. Periode pengumpulan data survei dilakukan pada tanggal 23 – 31 Desember 2023 dengan ukuran sampel representatif sebesar 405 responden dari seluruh Indonesia dan diikuti oleh responden berusia 17 – 44 tahun dengan margin of error 5%.